
Merangkul Penghayat Kepercayaan Melalui Advokasi Inklusi Sosial
Publikasi /
“Kami dituduh kafir, penganut aliran sesat, disebut primitif, dan anak kami dipaksa memilih agama lain di sekolah. Padahal, kami hanya mewarisi agama leluhur kami, menjaga dan melestarikan adat dan tradisi, agar keluarga kami tetap utuh, dan komunitas serta lingkungan kami dapat berkelanjutan. Jika kami meninggalkan dan tidak mempedulikannya, kami dosa, dan hidup kami akan berlangsung tanpa makna.”